Senin, 08 April 2013

Sekedar Pengantar

RNO__Tradisi tadarus umumnya hanya dipraktikan di pesantren-pesantren atau mesjid. Metoda ini biasanya diterapkan untuk membaca Quran secara berjamaah. Teknisnya dibaca ayat per ayat atau surat per surat oleh peserta tadarus, di depan peserta semua ada ustadz yang dipandang mumpuni menerangkan maksud ayat Quran yang dibaca kepada peserta tadarus.



Tak beda jauh dengan tradisi tadarus pada umumnya, teknisnya persis sama seperti yang dipaparkan di paragraf satu. Hanya saja ruang lingkup buku yang dibaca tidak dikhususkan kepada Quran (kitab suci) melainkan buku-buku yang dipandang mutakhir membedah persoalan masyarakat. Buku-buku populis.


Peserta tadarus membacakan teks dalam buku, paragraf per paragraf, halaman demi halaman. Kemudian ada pemakalah di depan peserta tadarus sekalian yang memaparkan isi buku maupun isi pikirannya terhadap tema yang hadir dalam buku, melalui berbagai pendekatan. Di sesi berikutnya dibukalah ruang dialog antar peserta dengan pemakalah atau antar peserta dengan peserta.

Maka tadarus ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang transfer pengetahuan dari pemakalah ke peserta melainkan juga sebagai ajang berbagi pengetahuan (melalui koreksi atau imbuhan); antar peserta tadarus (juga pemakalah).Metoda tadarus macam ini terutama menjadi populer pasca dipraktikan di Museum KAA, dan telah dipandang efektif buat menggairahkan kembali tradisi membaca (terutama) di kalangan anak muda. Sebagai sekelompok orang yang terinspirasi atasnya, maka layaklah kita tularkan virus-virus membaca ini secara kolektif melalui metoda yang sudah berurat berakar di kalangan masyarakat, "tadarus". 

Tadarus ini kemudian akan bergulir setiap hari ahad sore di sekretariat RAGABANGSA, Cidadap RT01/RW12, Ds./Kec. Padalarang-Bandung Barat. (RNO/Yoga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar