RNO__Tradisi tadarus
umumnya hanya dipraktikan di pesantren-pesantren atau mesjid. Metoda ini
biasanya diterapkan untuk membaca Quran secara berjamaah. Teknisnya dibaca ayat
per ayat atau surat per surat oleh peserta tadarus, di depan peserta semua ada
ustadz yang dipandang mumpuni menerangkan maksud ayat Quran yang dibaca kepada
peserta tadarus.
Tak beda jauh dengan
tradisi tadarus pada umumnya, teknisnya persis sama seperti yang dipaparkan di
paragraf satu. Hanya saja ruang lingkup buku yang dibaca tidak dikhususkan
kepada Quran (kitab suci) melainkan buku-buku yang dipandang mutakhir membedah persoalan
masyarakat. Buku-buku populis.
Maka tadarus ini tidak
hanya berfungsi sebagai ajang transfer pengetahuan dari pemakalah ke peserta melainkan
juga sebagai ajang berbagi pengetahuan (melalui koreksi atau imbuhan); antar
peserta tadarus (juga pemakalah).Metoda tadarus macam ini terutama menjadi
populer pasca dipraktikan di Museum KAA, dan telah dipandang efektif buat
menggairahkan kembali tradisi membaca (terutama) di kalangan anak muda. Sebagai
sekelompok orang yang terinspirasi atasnya, maka layaklah kita tularkan
virus-virus membaca ini secara kolektif melalui metoda yang sudah berurat
berakar di kalangan masyarakat, "tadarus".
Tadarus ini kemudian akan bergulir setiap hari ahad sore di sekretariat RAGABANGSA, Cidadap RT01/RW12, Ds./Kec. Padalarang-Bandung Barat. (RNO/Yoga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar